21 September 2008

WAJAHMU

maaf
masih saja kupandangi
imaji wajahMu

20 September 2008

wajah ketiga

kubayangkan saja wajah itu
semburat merah
seperti kertas-kertas berserakan
sisa letusan petasan
dari pesta perkawinan

: sekuat apapun ledakan
tetaplah bagian dari arak-arakan

wajah kedua

lihatlah sendiri
wajah yang tenang ini
tak pernah menengadah

-seperti langit-

dibiarkannya awan menggilasnya
yang putih
atau
yang paling hitam

wajah pertama

kau masih berdiri di situ
ragu
memandangku

serupa awan kelabu
cermin bagi hati yang menderu

tetaplah di situ
sampai kekasih datang dari pelayaran
dengan mimpi-mimpi siap diwujudkan

aku hanya terlihat seperti badai kecamuk
hanya akan pecah dikarang yang kau pijak
tidak akan menghantammu
tidak akan membuatmu padat
atau runtuh sama sekali*

tidak ...


*)petikan sebuah puisi, tapi saya belum tahu itu puisi siapa

05 September 2008

ramadhan

bulan penuh puisi